Seni Partnership di masa Pandemi COVID -19

beradaptasi dengan perubahan bisnis yang dia hadapi menjadi acuan seberapa cepat kita harus menyesuaikan diri dan berubah.

ALTO Network
3 min readJul 9, 2020
Photo by Charles Deluvio on Unsplash

Istilah Work From Home (WFH) menjadi sangat familiar di dengar sejak dikeluarkannya Surat Edaran Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi DKI Jakarta Nomor 14/SE/2020 tentang Imbauan Bekerja di Rumah. Hal ini tentu sebagai respons atas Keppres №12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Nonalam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) sebagai bencana nasional. Tercatat sebanyak 220 perusahaan melaksanakan kebijakan WFH ini dengan total 21.589 pegawai yang melakukan WFH.

Beberapa jenis pekerjaan memang ada yang tidak menuntut presensi di kantor, dan bahkan mungkin kinerjanya tidak terganggu jika tidak bertemu orang lain. Namun kemudian menjadi pertanyaan, apakah WFH ini sungguh efektif dalam kaitannya dengan pekerjaan Partnership yang sebenarnya menuntut tatap muka dan kunjungan langsung?

Sebagai Key Partnership Manager, tentu tidak mudah melakukan pekerjaan yang bersifat koordinatif ataupun retensi dengan hanya mengandalkan media Zoom atau Teams, karena terkadang kerja sama atau build partnering akan lebih mudah dengan secangkir kopi dan dalam suasana yang lebih casual. Belajar dari situasi Covid yang mengharuskan saya menjalankan seni partnership secara virtual, ada hal-hal yang menurut saya akan sangat penting untuk dibangun sebagai fondasi tahan uji atas apapun itu cobaan bisnis di depan, yaitu : Build Ecosystem.

Solusi dan jasa yang Alto tawarkan jika dilihat secara keseluruhan, sangatlah end to end jika dilihat dari sudut pandang partner utamanya, Bank. Dimulai dari bagaimana uang dikeluarkan untuk pembelian bahan baku (Disbursement Virtual Account, ATM, Remittence, etc) hingga menjadi uang kembali (EDC, Biller Payment, Remittence, QRIS, etc) dan hal ini bisa diaplikasikan mulai dari segmen bisnis mikro hingga korporasi. Jika ekosistem yang dibangun Alto ini dapat mendukung proses siklus bisnis dan lebih jauh lagi mempermudah partner dalam menjalankan fungsi bisnisnya, maka tidak akan pernah sulit menjalakan negosiasi bisnis atau partnership meski hanya melalui conference call!

Tentu hal ini akan sangat membutuhkan kolaborasi dan komitmen yang kuat dari tiap Departement untuk dapat mengunci partner dalam ekosistem Alto, dan harus didukung dengan penawaran-penawaran yang menarik.

Selain ekosistem, hal yang sangat penting untuk dimiliki di situasi yang serba tidak pasti adalah : Agility. Mckinsey mengatakan bahwa

partnership never go out of style.

-Mckinsey

Saya pribadi percaya atas hal ini sejauh kondisi berikut terpenuhi :

1. Melengkapi partner dengan kapabilitas untuk dapat masuk ke channel dan market baru,

2. Berbagi infrastruktur,

3. Mengurangi resiko.

Agility disini adalah cepat berubah dan menyesuaikan dengan kebutuhan partner. Anggap bahwa bisnis partner adalah bisnis yang menuntut adaptasi yang sangat cepat atas perubahan lingkungannya, maka kecepatan partner beradaptasi dengan perubahan bisnis yang dia hadapi menjadi acuan seberapa cepat kita harus menyesuaikan diri dan berubah.

Kembali kepada seni partnership di masa Pandemi Covid-19 ini, lebih dari sekedar maintaining dan mengandalkan close relationship, menyatakan eksistensi kita sebagai sebuah solusi bisnis akan jauh lebih penting ketimbang memikirkan apakah virtual meeting itu efektif atau tidak.

--

--

ALTO Network
ALTO Network

Written by ALTO Network

Financial technology company on providing total banking and payment solutions for Indonesia transaction ecosystems.

No responses yet